(Semoga Allah meridhainya, menutup beliau dengan kebaikan, serta memberinya umur panjang dalam kesehatan dan kebahagiaan. Aamiin.)
Hazrata Sheikh Quddisa Sirruhu berkata, menyampaikan dari Nabi yang Mulia ﷺ:
"Kami tidak memiliki keselamatan kecuali dengan perantara Nabi kami. Kami tidak memiliki apa-apa kecuali dengan Nabi kami. Dan kami tidak memperoleh apa pun kecuali melalui Nabi kami."
Disebutkan dalam HR. Bukhari, bahwa Rasulullah ﷺ ketika berbicara tentang masa depan atau masa lalu, beliau melihatnya secara langsung dan menyampaikannya dengan kesaksian dan keyakinan, bukan sekadar dugaan atau angan-angan.
Wahai Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada beliau.
Beliau ﷺ mengabarkan kepada kita tentang umat-umat terdahulu, dan juga tentang masa depannya—hingga hari kiamat.
Maka, berpegang teguhlah pada Nabimu, niscaya engkau akan tahu siapa yang benar, jujur, dan dapat dipercaya.
Rahmat dan amanah Allah diberikan kepada beliau ﷺ sebagai kebenaran dari Tuhan Yang Maha Besar.
Kami berkata:
“Aku mendengar orang yang jujur dan terpercaya (Nabi ﷺ) berkata...”
Sebagaimana Sayyidina Abu Bakr As-Siddiq RA berkata ketika Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku telah dibawa ke Baitul Maqdis.”
Maka beliau menjawab:
“Aku membenarkannya. Jika beliau berkata bahwa beliau datang dari surga, aku juga percaya. Bahkan jika beliau mengatakan bahwa beliau naik ke langit dan kembali, aku tetap percaya. Aku membenarkannya dalam segalanya.”
Oleh karena keberkahan dari Allah dan shalawat yang tercurah kepadanya, Allah memberikan kepada Nabi ﷺ apa yang tidak diberikan kepada siapa pun di dunia.
Beliau melihat apa yang ada di belakang sebagaimana beliau melihat ke depan.
Beliau mendengar gerakan semut, memahami semua bahasa, dan menjawab setiap orang sesuai dengan bahasanya Persia, Romawi, Habsya, atau lainnya.
Salah satu mukjizat besar Rasulullah ﷺ adalah mengabarkan apa yang terjadi di dunia, khususnya di negeri-negeri kaum Muslimin, hingga datangnya Hari Kiamat.
Beliau juga menceritakan tentang orang-orang Yahudi dan semua urusan mereka terhadap Nabi dan umat Islam.
Ketika Nabi Musa AS dibangkitkan kembali, hanya sebagian kecil dari kaumnya yang beriman.
Ketika Nabi Isa AS dibangkitkan, mereka yang mengaku beriman padanya justru meninggalkan ajaran Nabi Musa.
Namun ketika Nabi Muhammad ﷺ datang, kita beriman kepada beliau, kepada Musa, dan kepada Isa.
Inilah kelebihan umat Islam: kami beriman kepada semua Nabi dan Rasul.
Firman Allah:
"Dan Kami telah menyampaikan kepada Bani Israil bahwa mereka akan berbuat kerusakan dua kali di muka bumi."
Dan sungguh mereka telah menyebar kerusakan berulang kali. Maka Allah menghancurkan mereka dari kedalaman bumi.
Mereka tahu mereka akan binasa, dan sebagian dari mereka mengakui hal ini bahkan dalam Taurat mereka sendiri — meskipun mereka berada dalam kedustaan.
Namun Nabi kita ﷺ menjawab mereka dengan kebijaksanaan, dengan haji dan rahmat Allah SWT.
Firman Allah lagi:
"Dan Kami telah mengutus kepadamu seorang hamba di antara kalian..."
Dengan ujian berat, agar Allah memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin — kepada hamba-hamba-Nya yang hatinya murni dan bersih.
Hati yang penuh iman tidak akan terpengaruh oleh hawa nafsu, dunia, dan tipu daya zaman.
Maka, maknanya adalah:
"Kembalilah kepada Allah."
Nabi kita ﷺ bersabda bahwa orang-orang Yahudi telah mengalami lima perang besar.
Empat dari perang itu telah terjadi, semuanya pada abad ke-20:
Perang tahun 1948
Perang tahun 1956
Perang tahun 1967
Perang tahun 1973
Kaum Yahudi dikenal sebagai pengecut. Mereka menyerang tapi kemudian sembunyi di balik perlindungan, dan enggan bertempur langsung.
Bahkan saat Mesir hendak mundur tahun 1967, mereka menyerahkan senjata tanpa perlawanan.
Namun dalam perang 1973, para pemimpin Arab yang sebelumnya berada dalam kekalahan tahun '67 bangkit kembali dan memimpin kemenangan.
Salah satu ulama shalih berkata saat Yerusalem jatuh pada 1967:
“Sujudlah kepada Allah... ini adalah tanda dari Rasulullah ﷺ yang telah disampaikan lebih dari seribu tahun lalu.”
Semua ini adalah tanda-tanda kebenaran beliau ﷺ
Agar kita semakin yakin dan terhubung dengan Nabi yang mulia.
Hazrat Sheikh kami semoga Allah meridhainya berkata:
"Pada abad ke-21 akan terjadi peristiwa besar setiap lima tahun. Ini adalah zaman turunnya waktu."
Setiap satu abad akan ada tanda besar.
Beliau menambahkan:
"Saya tidak putus asa. Saya hanya ingin menguatkan iman kalian kepada Nabi kita Muhammad ﷺ."
Apa yang kita lihat hari ini adalah penguat keyakinan bahwa beliau benar, dan bahwa ucapannya nyata.
Maka, berpeganglah teguh kepada beliau, dan perbanyaklah bershalawat dalam bentuk apapun hingga sempurna apa yang diisyaratkan oleh Sheikh Al-Azami.
Perang Kelima akan datang, pada zaman Al-Mahdi dan Nabi Isa AS.
Saat itu, semua musuh Islam akan berkumpul dan dibinasakan bersama mereka yang mendukung dan membela mereka.
Semoga Allah menjadikan kita bagian dari golongan yang teguh di atas iman,
yang terhubung dengan cahaya Rasulullah ﷺ,
dan yang berjuang dengan hati yang murni hingga akhir zaman.
Posting Komentar untuk "Dalam Naungan Hikmah: Pelajaran Ruhani Bersama Sheikh Muhammad Saif"