Syaikh Salamah al-‘Azzami: Wali Buta yang Melihat Lebih dari Kita

Al-‘Arif Billah Asy-Syaikh Salamah al-‘Azzami al-Qudha’ie


وبدرتهم وبصفوتهم وببهجتهم بالمنبلج

زين الأقطاب سلامتنا أعني العزامي ضيا المهج
 

    Syaikh Salamah al-‘Azzami al-Qudha’ie adalah sosok wali yang karomahnya tak terhitung, seorang yang buta sejak kecil, namun memiliki kedekatan luar biasa dengan Allah. Beliau dikenal dengan istiqamah yang tiada tara, bahkan di tengah keterbatasan fisiknya.

Karomah beliau:

  1. Buta Sejak Kecil, Tapi Tak Pernah Menyerah                                                                     Syaikh Salamah al-‘Azzami al-Qudha’ie kehilangan penglihatannya sejak kecil, namun keistiqamahan beliau dalam menuntut ilmu tak terbendung. Setiap hari, beliau naik keledai berangkat dan pulang lebih dari dua jam menuju tempat guru beliau, meski dalam keadaan buta. Pada suatu hari, ketika keledainya tidak bisa menuntunnya pulang, beliau berangkat sendirian dan berjalan pulang pergi seperti orang yang dapat melihat, mengatasi segala kesulitan tanpa mengeluh.

  2. Membaca Al-Qur’an Tanpa Melihat                                                                                      Meski buta, ketika beliau merindukan nikmat membaca Al-Qur’an, beliau hanya perlu mengambil mushaf dan membuka halaman yang ingin dibaca. Tanpa ada yang memandunya, beliau membaca dengan lancar seolah beliau bisa melihat. Setelah selesai, beliau kembali buta. Begitulah kekuatan iman dan karomah Allah yang mengalir pada hamba-Nya yang ikhlas.

  3. Kisah Tebu di Mekkah

    Suatu hari, ketika beliau berada di Mekkah Al-Mukarramah, beliau merindukan rasa manis tebu. Jamaahnya terheran-heran karena tak ada yang menjual tebu di tanah haram. Namun, dengan karomahnya, beliau menunjuk seorang pria yang sedang shalat di Masjidil Haram. Beliau meminta orang tersebut untuk membawa tebu besok saat shalat dhuhur. Esoknya, pria tersebut benar-benar membawa tebu yang diminta. Ternyata, pria itu adalah seorang petani dari Mesir, seorang wali yang ahli istiqamah tanpa ia menyadari dirinya seorang wali. Shalatnya di tengah sawah di Mesir terasa sama dengan shalat di Masjidil Haram.

Semoga Allah merahmati beliau dan melimpahkan barakah-Nya kepada kita semua. Aamien, Ya Rabbal ‘Aalamiin.


🌿 Syair Jalaluddin Rumi yang Paling Pas:

“Tidak ada batasan antara langit dan bumi bagi hati yang benar-benar mencintai. Mereka bisa berjalan tanpa melihat, dan mengubah dunia meski hanya dengan doa.”
Jalaluddin Rumi

“Kehilangan mata hanya menambah kedalaman mata hati. Seperti laut yang semakin luas meski tampak sepi, kedalaman ruhani menuntun kita lebih dekat kepada Tuhan.”
Jalaluddin Rumi

“Cinta adalah cahaya yang membimbing langkah-langkah kaki buta. Ketika jiwa kita bersatu dengan Yang Maha Kuasa, kita akan melihat dengan hati, meski dunia gelap.”
Jalaluddin Rumi














Posting Komentar untuk "Syaikh Salamah al-‘Azzami: Wali Buta yang Melihat Lebih dari Kita"