Kekuatan Do’a Yang Tiada Tara Tandingannya
Kekuatan
do’a yang tiada tara tandingannya
Ada sebuah kisah “pada zaman rasulullah
masih hidup”.
Ada seorang arab laki-laki tua ia bernama Auf Bin Malik, dia punya putra
laki-laki yang sekitar 10-11 tahunan umurnya yang bernama Salim.
Malang tak dapat ditolak, si anak yang
bernama Salim ini pada suatu ketika ditawan oleh musuh sekaligus penjahat. Waktu
itu, si kecil Salim sedang mengembala beberapa ekor kambing milik orang tuanya,
kemudian datanglah penjahat yang menawan si Salim sekaligus mengambil
kambing-kambing tersebut.
“itu situasi yang sangat mencekam, seorang
anak kecil ditawan oleh musuh sekaligus penjahat, dibawa pergi keluar kota jauh
dari siapapun yang dikenalnya, entah dikasih makan atau tidak, entah diurus
atau tidak, boleh jadi setelah tiba dikota lain, si kecil Salim dijual seperti
barang dagangan. Bahkan mungkin dianiaya, disakiti. Itu sungguh kabar malang.
Kesedihan mendalam menimpa ibu-bapak si Salim. Aduhai, berat sekali cobaan itu,
kehilangan anak mereka tak tahu ada dimana, entah hidup atau mati.
Maka dengan kekalutan, berangkatlah Auf
Bin Malik kerumah rasulullah untuk menemuinya dan hendak menceritakan apa yang
sedang menimpa keluarganya. Kemudian rasulullah mendengarkan cerita Auf Bin
Malik dengan seksama. Setelah mendengar cerita tersebut dari Auf Bin Malik.
Rasulullah berpesan kepada Auf Bin Malik, banyaklah mengucapakan kalimat
لاحول و
لاقوة إلا با لله العلي الظيم
Hanya itu yang disampaikan oleh rasulullah.
Apakah Do’a bisa mengubah sesuatu...?
Apakah do’a bisa terwujud menjadi sebuah bala bantuan
tidak terbilang yang langsung dikirim dari langit...?
Maka jawabannya iya, Do’a adalah benteng pertahanan yang terbaik, Do’a juga sekaligus senjata terbaik bagi setiap muslim, Rasulullah tidak mengirimkan pasukan untuk mencari si Salim mengejar penjahat itu, atau mengirim pengintai terbaik agar si Salim bisa ditemukan dan dibebaskan. Rasulullah hanya menyuruh Auf Bin Malik banyak-banyak mengucapakan kalimat
لاحول
و لاقوة إلا با لله العلي الظيم
Tiada daya dan kekuatan melainkan (atas pertolongan)
Allah yang maha tinggi dan maha Agung
Diucapakan dengan sungguh-sungguh, maka jadilah
kalimat itu sebuah do’a terbaik yang ada.
“beberapa hari
kemudian. disuatu pagi, tiba-tiba rumah Auf Bin Malik diketuk pintunya,
terkejutlah Auf Bin Malik ketika anaknya tersayang si Salim telah berdiri di
depan daun pintu dengan tubuh kotor, berdebu, dan tidak ada goresan luka
sedikitpun ditubuhnya yang masih kecil itu. Bahkan si Salim (kecil) itu pulang
dengan membawa ribuan ekor kambing bersamanya”.
Auf Bin Malik
melihat anaknya yang telah pulang dengan sehat wal afiat betapa tidak hentinya
dia mengucaplam ribuan kata syukur yang terucap dibibirnya kepada Rasul dan
Tuhannya yang maha pengasih dan maha penyanyang serta maha penolong.
Itulah bukti
nyata bahwa hebatnya sebuah do’a. Para penjahat itu dengan izin Allah melalaikan atas tawanannya. Mereka tidak
memperhatikan si Salim itu, bahwa ikatan tangan si Salim longgar dengan
sendirinya. Dan si Salim saat gelapnya malam dia sembunyi-sembunyi untuk
melarikan diri dengan sekaligus membawa ribuan kambing yang ikut tertahan
bersamanya oleh para penjahat.
“Auf Bin
Malik bergegas kembali menghadap Rasulullah”, menceritakan kejadian itu. Saat
itulah turun firman Allah, “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan
membukakan jalan keluar baginya”. Sungguh benar Allah, Lihatlah tidak ada yang
bisa dilakukan oleh Auf Bin Malik untuk menemukan anaknya yang hilang tak tahu
ada dimana. Dia seaorang hamba yang miskin, dan lemah. Dia sedang terjepit oleh
situasi. Tapi dia yakin dengan kekuatan do’a karena dia punya allah yang maha
pengasih dan maha penyanyang serta yang maha penolong bagi seluruh ummatnya.
Dan itu lebih dari kata cukup untuk menolong situasinya.
Posting Komentar untuk "Kekuatan Do’a Yang Tiada Tara Tandingannya"