SITI MASYITOH
SITI MASYITOH
Perempuan yang syahid demi Iman
Dalam momen Isra Mi’raj, Rasulullah saw tiba-tiba mencium aroma yang sangat harum. Hal itu pun ditanyakan oleh beliau akan asal muasal bau harum tersebut. Kemudian malaikat Jibril menjawab bahwa bau harum itu berasal dari makam seorang perempuan sholehah bernama Siti Masyitoh dan anak-anaknya.
Lalu Rasulullah menanyakan kembali, apa yang menyebabkan makam Siti Masyitoh dan anak-anaknya mengeluarkan bau harum?
Kisah Siti Masyitoh Ketahuan Fir’aun Menyembah Allah SWT
Siti Masyitoh adalah seorang muslimah yang menjadi inspirasi bagi siapa saja. Perempuan mulia tersebut hidup di zaman Fir’aun yang menjadi pembantu untuk mengurus anak-anak Fir’aun. Dia adalah seorang perempuan yang selalu berpegang teguh pada kebenaran dan juga keimanan kepada Allah SWT. Saat itu, Siti Masyitoh menjadi pelayan dari istri Fir’aun yang bernama Siti Asiyah. Tugasnya adalah mengurus anak-anak dari Fir’aun.
Kemudian ada seseorang yang dekat dengan Siti Masyitoh yakni Hazaqil. Dialah yang membuatkan peti untuk Nabi Musa as, sewaktu kecil untuk dihanyutkan ke sungai agar tetap bisa hidup. Dikisahkan bahwa Siti Masyitoh sudah beriman kepada Allah SWT melalui Nabi Musa as, tetapi masih disembunyikan dari Fir’aun.
Suatu hari Siti Masyitoh menemukan suaminya meninggal dengan kondisi yang tragis karena dibunuh oleh Fir’aun. Keimanan dari suami Siti Masyitoh kepada Allah SWT ternyata sudah diketahui oleh Fir’aun yang membuatnya membunuh sang suami.
Kejadian itu membuat Siti Masyitoh dirundung kesedihan. Meski begitu, ia menyandarkannya kepada Allah SWT dan berusaha untuk sabar. Kesedihan Siti Masyitoh pun ia ceritakan kepada Siti Asiyah. Saat itu juga diketahui bahwa Siti Asiyah juga sudah beriman kepada Allah SWT tanpa diketahui suaminya.
Dalam kesehariannya sepeninggal sang suami, Siti Masyitoh tetap menjadi pelayan dari anak-anak Firaun. Namun, suatu hari ada kejadian yang sebenarnya sederhana. Siti Masyitoh menjatuhkan sisir anak Fir’aun. Saat mengambil sisir tersebut, tiba-tiba saja ia mengucapkan kata ‘bismillah’.
Ucapan itupun membuat anak Fir’aun terkejut dan mempertanyakan apakah ucapan itu ditujukan untuk ayahnya. Karena sudah ketahuan, Siti Masyitoh akhirnya jujur dan mengatakan bahwa kata bismillah yang diucapkan adalah untuk Tuhan yang sebenarnya dan bukan untuk Fir’aun.
Jawaban dari Siti Masyitoh membuat anak Fir’aun tersinggung dan akan melaporkannya kepada sang ayah. Dan benar saja, Fir’aun akhirnya mendengar dan membuat ia marah besar. Fir’aun pun memanggil Siti Masyitoh dan menanyakan langsung.
“Apakah benar apa yang disampaikan anakku? Siapa Tuhan yang engkau sembah selama ini?” tanya Fir’aun.
“Betul. Bahwa tiada Tuhan selain Allah yang sesungguhnya menguasai alam dan isinya.” Jawab Siti Masyitoh dengan tegas.
Jawaban itu membuat Fir’aun semakin murka dan memerintahkan pengawalnya untuk menyiapkan minyak mendidih untuk menggodok Siti Masyitoh beserta anak-anaknya.
Siti Masyitoh Digodok Hidup-Hidup dalam Minyak Panas
Minyak panas lengkap dengan tembaga besar sudah tersedia. Nantinya proses memasukkan Siti Masyitoh dan anak-anaknya ke minyak panas akan disaksikan oleh masyarakat luas. Sebelum itu terjadi, Fir’aun memberikan kesempatan. Jika Masyitoh mau mengakui Fir’aun sebagai tuhannya, maka ia dan anak-anaknya akan diselamatkan.
Keimanannya tetap kuat dan Siti Masyitoh tidak takut dengan ancaman Fir’aun. Fir’aun pun memerintahkan pengawalnya untuk memasukkan anak Masyitoh satu per satu ke dalam minyak panas. Saat giliran anak yang terakhir dan di tengah keraguan Siti Masyitoh, tiba-tiba saja anak itu bisa berbicara dan mengatakan:
“Jangan takut dan sangsi, wahai ibuku. Karena kematian kita akan mendapat ganjaran dari Allah Ta’ala dan pintu surga akan terbuka menanti kedatangan kita.”
Siti Masyitoh pun tidak ragu lagi. Dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, Masyitoh mengatakan “Bismillah tawakkal tu ‘alallah wallahu akbar”. Ia dan bayinya pun terjun ke minyak panas. Namun anehnya, setelah itu justru muncul bau harum.
Rasulullah Mencium Bau Harumnya
Tulang-tulang Siti Masyitoh dan anak-anak dikubur di suatu tempat. Hingga suatu hari dalam Isra Mi’raj, Rasulullah melewati tempat tersebut. Tiba-tiba Rasulullah mencium bau harum dan menanyakan asal dari bau tersebut.
“Itulah kuburan Masyitoh bersama anak-anaknya.” Jawab malaikat Jibril.
Itulah kisah dari seorang muslimah berhati mulia dengan keimanan yang sangat kuat kepada Allah SWT hingga akhir hayatnya. Dan meski hanya tersisa tulang belulang, dari makamnya tercium bau harum yang membuat Rasulullah kagum.
Posting Komentar untuk " SITI MASYITOH"